Minggu, 30 Oktober 2011

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


Nama : Nabilla Kalis Agviatri
NPM : 15511064
Kelas : 1PA07
Sumber : wartawarga.gunadarma.ac.id
           
                Apa itu kesusastraan?
                Secara sederhananya, kesusastraan itu sendiri di ambil dari kata sastra. Jadi kalau di tanya tentang dasar dari IBD dalam kesusastraan, berarti menyangkut dengan hal yang barbau sastra. Sedangkan sastra itu sendiri artinya adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
                Sebelumnya mungkin tentang prosa sering terdengar di pelajaran Bahasa Indonesia saat sekolah. Tetapi IBD dalam kesusastraan juga mengkaji tentang Prosa. Prosa sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, Prosa lama dan Prosa baru.

 
                Didalam Prosa Lama terdapat beberapa bentuk yang seperti kita tahu yaitu, Dongeng yaitu Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi. Ada pula, Hikayat yang menceritakan pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya. Lebih sering lagi kita juga membahas tentang prosa yang satu ini yaitu, Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan. Ada juga Epos dan Cerita Pelipur Lara.
                Selain itu di dalam Prosa baru kita bisa temukan Cerpen yaitu, Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight. Ada lagi, Novel atau Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita. Lebih modernnya kita temukan saat ini banyak bentuk Biografi yaitu, Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Ada pula Kisah yang berupa Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari Singapura ke Kelantan”. Dan yang saat ini sedang trend juga ada Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya (dikarang bersama dengan penulis lain disebutkan sebagai “sebagaimana” atau “dengan”).
                Dari Prosa itu sendiri kita juga mendapatkan nilai tambah yang mungkin tanpa kita sadari itu sering terjadi dengan diri kita, dari Prosa fiksi memberikan kesenangan, di dalam prosa ini terdapat keistimewaan yaitu, pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut. Prosa fiksi juga memberikan informasi, Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di ensiklopedia. Prosa fiksi memberikan warisan kultural, Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa. Dan yang terakhir,  Prosa memberikan keseimbangan wawasan, Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.
                Dan pesan moralnya dari prosa itu sendiri terbagi menjadi 2, yaitu . Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya. Dan Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.
                Selain berhubungan dengan Prosa, IBD juga berhubungan dengan Puisi.
                Secara umum Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
                Kepuitisan itu datangnya dari penciptanya itu sendiri, selain kepuitisan juga kekreatifannya. Biasanya di dalam Puisi sering kita jumpai beberapa bahasa sebagai berikut . Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik. Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda. Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup. Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
                Dan beberapa hubungan antara Puisi dengan Kehidupan.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia, Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.
Ada pula Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual. Dengan puisi mahasiswa dapat menjenguk hati/pikiran manusia,baik diri sendiri maupun orang lain.
Yang terakhir ada Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa Penderitaan atas ketidakadilan, Perjuangan untuk kekuasaan, Konflik dengan sesamanya, Pemberontakan kepada hukumTuhan.
Puisi sarat akan nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang,cinta,kemesraan dan renungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar