Nama : Nabilla Kalis Agviatri
NPM : 15511064
Kelas : 1PA07
Sumber : wartawarga.gunadarma.ac.id
Apa itu kesusastraan?
Secara
sederhananya, kesusastraan itu sendiri di ambil dari kata sastra. Jadi
kalau di tanya tentang dasar dari IBD dalam kesusastraan, berarti
menyangkut dengan hal yang barbau sastra. Sedangkan sastra itu sendiri
artinya adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan
bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta
kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
Sebelumnya
mungkin tentang prosa sering terdengar di pelajaran Bahasa Indonesia
saat sekolah. Tetapi IBD dalam kesusastraan juga mengkaji tentang Prosa.
Prosa sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, Prosa lama dan Prosa baru.
Didalam
Prosa Lama terdapat beberapa bentuk yang seperti kita tahu yaitu,
Dongeng yaitu Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi. Ada pula,
Hikayat yang menceritakan pelipur lara yang sulit diterima
akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi
pembacanya. Lebih sering lagi kita juga membahas tentang prosa yang satu
ini yaitu, Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau
riwayat asal-usul keturunan. Ada juga Epos dan Cerita Pelipur Lara.
Selain
itu di dalam Prosa baru kita bisa temukan Cerpen yaitu, Suatu bentuk
prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada
tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema
bahasa dan insight. Ada lagi, Novel atau Karya fiksi prosa yang tertulis
dan naratif,biasanya berbentuk cerita. Lebih modernnya kita temukan
saat ini banyak bentuk Biografi yaitu, Kisah atau keterangan tentang
kehidupan seseorang. Ada pula Kisah yang berupa Satuan naratif yang
seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari Singapura
ke Kelantan”. Dan yang saat ini sedang trend juga ada Otobiografi :
Biografi yang ditulis oleh subyeknya (dikarang bersama dengan penulis
lain disebutkan sebagai “sebagaimana” atau “dengan”).
Dari
Prosa itu sendiri kita juga mendapatkan nilai tambah yang mungkin tanpa
kita sadari itu sering terjadi dengan diri kita, dari Prosa fiksi
memberikan kesenangan, di dalam prosa ini terdapat keistimewaan yaitu,
pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
Prosa fiksi juga memberikan informasi, Fiksi memberi informasi sejenis
yang tidak ada di ensiklopedia. Prosa fiksi memberikan warisan kultural,
Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan
warisan budaya bangsa. Dan yang terakhir, Prosa memberikan
keseimbangan wawasan, Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai
kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.
Dan
pesan moralnya dari prosa itu sendiri terbagi menjadi 2, yaitu . Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang
dikehendaki zamannya. Dan Karya sastra yang menyuarakan gejolak
zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.
Selain berhubungan dengan Prosa, IBD juga berhubungan dengan Puisi.
Secara
umum Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan
manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu
dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan
itu datangnya dari penciptanya itu sendiri, selain kepuitisan juga
kekreatifannya. Biasanya di dalam Puisi sering kita jumpai beberapa
bahasa sebagai berikut . Figura bahasa gaya
personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda. Kata-kata
yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup. Kata yang
berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
Dan beberapa hubungan antara Puisi dengan Kehidupan.
Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia, Perekaman dan penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan“.
Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu
kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.
Ada
pula Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual. Dengan puisi
mahasiswa dapat menjenguk hati/pikiran manusia,baik diri sendiri maupun
orang lain.
Yang
terakhir ada Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi memberitahukan manusia
sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa
Penderitaan atas ketidakadilan, Perjuangan untuk kekuasaan, Konflik
dengan sesamanya, Pemberontakan kepada hukumTuhan.
Puisi
sarat akan nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang
banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih
sayang,cinta,kemesraan dan renungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar